MODUL
BIOPROSES
PADA SEL
Di
ajukan untuk memenuhi tugas mandiri
Mata
kuliah : Keterpaduan Islam dan IPTEK
Dosen
pengampu : Edy Candra, S.SI, MA.
NOPIYA
1413162034
BIOLOGI C
SEMESTER VII
JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2016



|
Bermacam-macam organel atau
benda-benda hidup sel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang
strukturnya sama dengan struktur membran plasma. Membran-membran tersebut
selalu dilalui oleh bermacam-macam bahan molekul hasil suatu
proses metabolisme sel maupun sisanya. Ada berbagai cara perpindahan molekul
antara lain dengan cara difusi, osmosis, atau transpor
aktif. Cara difusi dan cara osmosis tidak membutuhkan energi, sedangkan cara transpor aktif membutuhkan energi.
aktif. Cara difusi dan cara osmosis tidak membutuhkan energi, sedangkan cara transpor aktif membutuhkan energi.
BIOPROSES SEL
Berdasarkan
KD
3.2 : Menganalisis bioproses pada
sel yang meliputi : mekanisme transport membran (difusi, osmosis, transpor
aktif, endositosis, dan eksositosis) dan proses – proses lainnya sebagai hasil
aktivitas berbagai organel sel.
4.2 : Membuat karya dengan
menerapkan bioproses yang berlangsung di dalam sel.
SEL
|
Berdasarkan proses dalam sel
Proses – proses lainnya
pada sel
|
Mekanisme Transpor Pada
Membran
|
Pembelahan sel
|
Sintesis
protein
|
Transpor pasif
|
Transpor aktif
|
Endositosis
|
Eksositosit
|
Amitosis
|
Mitosis
|
Meiosis
|
Transkripsi
|
Translasi
|
Osmosis
|
Difusi
|
Difusi Terbantu
|
BIOPROSES SEL
Sel merupakan penyusun
tubuh makhluk hidup. Bahwa makhluk hidup tersusun atas sel telah dibuktikan
melalui pengamatan mikroskopis oleh Schleiden yang kemudian merumuskan
pernyataan : “Sel merupakan kesatuan
struktural kehidupan” (Pratiwi, 2007). Pada
masa lalu sebelum ditemukannya mikroskop, para ahli biologi belum menyadari
akan pentingnya sel sebagai unit struktural dan fungsional dari kehidupan. Mengapa
demikian? Karena skala penglihatan mata manusia sangat terbatas dan tidak mungkin
dapat mengamati suatu objek yang berukuran kurang dari 100 mikron tanpa memakai
alat bantu seperti mikroskop. Ukuran sel begitu kecil, berkisar antara 5 – 15 mikron.
Ukuran sel yang sedemikian kecil itu di luar jangkauan pengamatan mata
telanjang manusia. Hanya setelah ditemukannya suatu alat yang dinamakan
mikroskop maka mulailah para ilmuwan mencurahkan perhatiannya pada apa yang
dinamakan sel.
Pengertian diatas
menjelaskan bahwa ukuran sel sangatlah kecil, tentu sel tak bisa dilihat dengan
mata telanjang dan harus menggunakan mikroskop. Hikmah dari hal ini kita harus
sadar bahwa diri kita ini amatlah kecil dihadapan sang kholik. Tak perlu kita
menyombongkan diri dengan apa yang kita miliki saat ini karena itu semua hanyalah
nikmat darinya, namun yang perlu dan wajib kita lakukan adalah mensyukuriya,
ingsya Allah nikmat tersebut akan ditambah. Allah berfirman dalam surat Ibrahim
ayat 7 :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖوَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي
لَشَدِيدٌ
Artinya : : Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
|
Max Schultze dan Thomas
Huxley dalam Pratiwi (2007) menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan, yang menunjukkan bahwa
aktivitas yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup tercermin dalam aktivitas
dalam sel.
Rudolf
Virchow (1858) dalam Pratiwi (2007) mengemukakan bahwa sel berasal dai sel (Omnis cellula e cellula), sehingga
lahirlah teori :”Sel merupakan kesatuan
pertumbuhan”. Setelah ditemukannya gen dalam komosom yang ada di dalam
nukleus, maka lahirlah teori, “Sel
merupakan kesatuan hereditas dari makhluk hidup”. Walther Flemming
(1843-1913) dan Eduard Strasburger (1875) mengamati pembelahan sel pada
reproduksi sel sehingga memunculkan teori sel baru, yaitu “Sel meupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup”. Dari pengertian
sel diatas dapat disimpulkan bahwa di dalam sel terdapat aktivitas dan berbagai
proses pada sel yang meliputi :
A.
Mekanisme
Transfor pada Membran
Mekanisme transfor pada membran adalah proses keluar
masuknya molekul melewati membran sel. Bermacam-macam
organel atau benda-benda hidup sel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki
membran yang strukturnya sama dengan struktur membran plasma. Membran-membran
tersebut selalu dilalui oleh bermacam-macam bahan molekul hasil suatu proses
metabolisme sel maupun sisanya. Ada berbagai cara perpindahan molekul antara
lain dengan cara difusi, osmosis, atau transpor aktif. Cara difusi dan cara
osmosis tidak membutuhkan energi, sedangkan cara transpor aktif membutuhkan
energi. Selain berkoordinasi dengan sel lain, di dalam tubuh
sel itu sendiri juga terjadi aktivitas metabolisme yang dilakukan oleh organel
(organ-organ dalam sel). Sehingga, sel dapat mengolah energi untuk dirinya
sendiri. Ini mengajarkan kita untuk tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian
menjadi fenomena yang saat ini mulai terkikis. Misalnya saja pada saat Ujian
Nasional yang masih marak dengan kegiatan contek-mencontek dan menjadi wujud
dari kurang mandirinya para pelajar. Salah satu hadits yang menegasakan
agar kita bersikap mandiri yaitu:
وَعَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ:قَالَ رَسُولُ
اللهِ:لأَنْ يَحْتَطِبَ اَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌلَهُ مِنْ
اَنْ يَسْأَلَ اَحَدًا فَيُعْطِيَهُ اَو يَمْنَعَهُ.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya, seorang dari kalian pergi mencari kayu
bakar yang dipikul di atas pundaknya itu lebih baik daripada
meminta-minta kepada orang lain, baik diberi atau tidak”. [HR Bukhari, no.
1470; Muslim, no. 1042; Tirmidzi, no. 680 dan Nasa-i, V/96]
|
Mekanisme transport pada membrane terjadi secara :
1.
Transpor
pasif
Transport pasif adalah mekanisme transpor
yang tidak memerlukan
energi, antara lain difusi, difusi
terbantu, dan osmosis.
a.
Difusi
adalah mekanisme transport
dari konsentrasi tinggi
(hipertonis) kerendah (hipotonis).
Gambar 1. Proses difusi (a) sebelum terjadi difusi,
(b) setelah terjadi
difusi
Perhatikan Gambar 1 Di dalam
sel, zat-zat yang memiliki berat molekul rendah dapat berdifusi melalui
membran. Selama proses difusi ini zat yang terlarut dapat berpindah dari
larutan berkonsentrasi tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah. Perpindahan zat
ini terus terjadi sehingga tercapai keadaan setimbang, pada saat keadaan
setimbang konsentrasi kedua larutan sama besar.
b. Difusi terbantu adalah
mekanisme difusi yang dibantu / terfasilitasi protein transport.
Gambar 2 Model difusi terbantu atau berfasilitas. Faktor
pembantu menyebabkan terbukanya saluran pada protein integral.
Adakalanya suatu partikel
tidak dapat berdifusi karena terhalang oleh membran yang impermeabel (tidak
dapat ditembus). Namun, jika pada membran itu terdapat faktor pembantu,
misalnya enzim yang menyebabkan terbukanya saluran pada protein integral,
partikel tersebut dapat berdifusi tanpa melibatkan energi, peristiwa ini
disebut difusi terbantu atau berfasilitas seperti yang tampak pada Gambar 2 di
atas.
Sebagian partikel diangkut
melintasi membran dengan cara transpor aktif, yaitu dengan melibatkan sejumlah
energi untuk pemindahan partikel dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah
(hipotonis). Transpor aktif juga dilakukan jika membran memiliki tingkat
permeabilitas yang sangat rendah terhadap partikel tertentu.
Saat bekerja, sel-sel saling berkoordinasi.
Misalnya sel-sel saraf yang bersambung menghantarkan ransangan atau sel
epidermis yang bersama-sama melindungi sel lain yang ada dibawahnya. Hal
ini mengajarkan kita agar selalu menjalin silaturahim dengan sesama. Karena
kita sebagai makhluk sosial pasti membutuhkan orang lain. Dalam satu hadits
diriwayatkan bahwa:
عن أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي
رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ – ر البخاري
Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw
bersabda : “ barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan
umurnya ( kebaikannya ) maka bersilaturahmilah. ( HR. Al-Bukhari)
|
c.
Osmosis adalah mekanisme transport mekanisme
transport dari konsentrasi rendah
(hipotinis) ketinggi (hipertonis) melalui membrane semi
permiabel.
Membran sel membatasi isi sel dengan
lingkungan sekitarnya, namun demikian berbagai zat terlarut harus dapat keluar
masuk sel untuk melangsungkan metabolisme sel. Proses osmosis adalah
perpindahan pelarut suatu zat melalui membran selektif permeabel. Selektif
permeabel artinya tidak semua molekul dapat melalui membran tersebut. Hanya
molekul-molekul tertentu yang leluasa keluar masuk membran tersebut.
Gambar 3: Osmosis
2.
Transpor
Aktif
Transpor Aktif adalah mekanisme
transpor yang memerlukan energy (ATP) untuk
melawan gradient konsentrasi
meliputi transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif primer memerlukan
energy dalam bentuk ATP,
sedangkan transport
aktif sekunder memerlukan
energy untuk menciptakan
potensial membrane. Potensial membrane dapat
terjadi apabila sudah terjadi transport aktif primer sehingga transport aktif primer dan
transport aktif sekunder
saling berhubungan.
Adakalanya suatu partikel tidak dapat berdifusi karena terhalang
oleh membran yang impermeabel (tidak dapat ditembus). Namun, jika pada membran
itu terdapat faktor pembantu, misalnya enzim yang menyebabkan terbukanya
saluran pada protein integral, partikel tersebut dapat berdifusi tanpa melibatkan
energi. Peristiwa ini disebut difusi terbantu/berfasilitas.
Sebagian partikel diangkut melintasi membran dengan cara
transpor aktif, yaitu dengan melibatkan sejumlah energi untuk pemindahan
partikel dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah (hipotonis). Transpor
aktif juga dilakukan jika membran memiliki tingkat permeabilitas yang sangat
rendah terhadap partikel tertentu.
3.
Endositosis
dan Eksositosis
Endositosis dan Eksositosis merupakan
mekanisme transport melalui jenis membrane lain.
a.
Endositosis
adalah proses pemasukan zat dari luar
sel ke dalam sel.
Zat – zat dari
luar sel menempel
pada membrane dan mendesak membrane sehingga
makin lama membentuk lekukan seperti kantung yang akhirnya terlepas dari membrane.
b.
Endositosis
memiliki dua macam bentuk yaitu pinositosis dan fagositosis. Pinositosis berasal dari kata pinos, artinya minum karena
seolah-olah menunjukkan sel sedang minum. Adapun pinositosis merupakan
proses pemasukan zat cair ke dalam sel, sedangkan fagositosis berasal dari kata fago, artinya makan karena menunjukkan
seolah-olah sel sedang makan sehingga fagositosis adalah
pemasukan zat padat kedalam sel. Adapun eksositosis adalah pengeluaran zat dari
dalam sel. Fagositosis dan pinositosis merupakan cara lain agar suatu zat dapat
keluar masuk sel tanpa menembus membran plasma.
Gambar 4: Proses (a)
fagositosis (b) pinositosis.
Pada
proses fagositosis terjadi tonjolan sitoplasma yang disebut pseudopodia menyelubungi
suatu zat padat di luar sel. Pada suatu zat tersebut akan terbentuk membran
yang terlepas dari membran plasma membentuk suatu kantong, disebut fagositik
vakuola. Berbeda dengan fagositosis, pada proses pinositosis tidak terbentuk tonjolan
protoplasma, tetapi cairan seolah-olah tertarik oleh membran, kemudian membran
melakukan invaginasi (melekuk ke bawah). Selanjutnya terlepas dari membran
sel sehingga terbentuk satu vakuola. Zat yang terlibat dalam proses pinositosis
biasanya berupa zat cair.
Peristiwa
fagositosis, misalnya terjadi pada sel darah putih terhadap bakteri atau penghancuran
eritrosit tua dalam hati, limpa, dan sumsum merah oleh sel-sel retikuloendotelial.
Pinositosis umumnya terjadi pada sel leukosit, sel ginjal, epitelium usus,
makrofag hati, dan sel akar tumbuhan.
Pada
eksositosis mirip dengan endositosis tetapi berlawanan arahnya.
Eksositosis terjadi apabila vakuola di dalam sitoplasma berfusi dengan membran
plasma, kemudian isinya dikeluarkan ke cairan ekstraseluler. Beberapa hasil
metabolisme seperti asam amino atau glukosa akan melintasi membran, masuk ke
dalam sitosol. Apabila terdapat sisa-sisa lain yang tidak dapat dicerna maka
akan dikeluarkan dari sel melalui proses eksositosis (Kusumawati, 2012).
Apa jadinya jika sel-sel pada tubuh kita bekerja
secara sembarangan? Misalnya saat kita sedang butuh energi untuk
beraktivitas tetapi sel tubuh kita malah asyik beristirahat. Tentu kita
tidak memperoleh energi sehingga aktivitaspun akan terganggu. Tentu ini
mengajarkan kita agar ikhlas dan tulus dalam beribadah maupun bekerja serta
tidak mengeluh.
Allah berfirman dalam surat Al-An’aam ayat
162-163:
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Artinya: Katakanlah (Muhammad): “sesungguhnya
sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam”.
|
B.
Proses – proses lain pada Sel
1. Pembelahan
Sel
Pembelahan
Sel adalah proses yang membagi satu
sel induk menjadi dua atau lebih sel anak. Pembelahan sel terjadi melalui tahap
– tahap tertentu. Tahap – tahap itu bertujuan untuk mengatur informasi genetik
induk yang akan diturunkan kepada sel anakan . berdasarkan ada atau tidaknya
tahap – tahap tertentu dalam pembelahan sel, pembelahan sel dibagi menjadi tiga
yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.
a. Amitosis
Gambar 5: Amitos
Pada
organisme prokariot (tidak memiliki inti) seperti bakteri, pembelahan sel
melalui tahapan yang sederhana disebut
amitosis (a = tanpa, mitosis = pembelahan inti). Informasi genetik berupa DNA
sirkuler yang menempel dimembran plasma sel induk kemudian menggandakan diri.
Sesaat kemudian mulai menggandakan diri. Sesaat kemudian, ujung DNA baru yang
terbentuk menempel dimembran plasma. Sel kemudian membesar hingga mencapai dua
kali sel normal, kemudian terjadi pembelahan sel menjadi dua bagian yang sama
atau hampir sama yang diikti pembagian DNA baru.
b. Mitosis
Pembelahan
secara mitosis menghasilkan sel anakan dengan materi genetik yang identik dari
sel induk. Siklus sel adalah urutan-urutan tertentu dalam mekanisme pembelahan
sel hingga pembelahan sel lagi untuk membentuk sel anakan. Dan siklus ini
terbagi menjadi dua fase yaitu interfase dan fase mitosis.
1) Interfase
Interfase
merupakan fase istirahat dalam pembelahan sel. dimana pada fase ini, sel
melakukan berbagai persiapan untuk melakukan pembelahan selanjutnya dan
membutuhkan waktu yang lama dibandingkana dengan fase mitotik (fase
pembelahan). Interfase terbagi atas tiga fase yaitu : fase G1 (Fase Growth 1/
Fase Pertumbuhan), fase S (Fase Sintesis) dan Fase G2 (Fase Gwroth 2/ Fase Pertumbuhan
2).
Gambar 6 : Interfase
2)
Mitosis
Prosesnya
berlangsung pada sel somatik, menghasilkan dua sel anakan yang sifatnya identik
dengan sel induknya. Terjadi satu kali pembelahan dengan 4 fase yaitu :
Profase, Metafase, Anaphase dan Telofase.
a)
Profase
Hilangnya
nukleus (inti) dan nukleolus (anak inti), Benang-benang kromatin berubah
menjadi kromosom dan selanjutnya, setiap keromosom membelah menjadi kromatid
dengan 1 sentromer. Pasangan sentriol yang berada dalam sentrosom berpisah dan
bergerak menuju kekutub yang berlawanan. Benang-benang spindel atau disebut
juga dengan serat-serat gelendong, terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.
b)
Metafase
Setiap
kromosom yang terdiri atas satu pasang kromatid menuju ketengah sel dan
berkumpul pada bidang ekuator (bidang pembelahan), dan kemudian
menggantung pada benang spindle melalui sentromer atau kinetokor.
c)
Anaphase
Sentromer
dari setiap kromosom, membelah sehingga menjadi dua bagian dengan masing-masing
1 kromatida. Selanjutnya setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan
bergerak menuju kekutub yang berlawanan. Dan pada akhir anaphase, semua
kromatida sampai pada kutub masing-masing.
d)
Telofase
Kromatida
yang berada pada kutub berubah kembali menjadi benang-benang kromatin. Dinding
inti terbentuk kembali dan nukleolus membentuk dua inti baru. Benang-benang
spindle menghilang. Terjadi sitokinesi
(pembelahan sitoplasma) menjadi dua bagian, dan terbetuk membran plasma(membran
sel) pemisah ditengah bidang ekuator (bidang pembelahan). Hasilnya terbentuklah
2 sel anak yang memilik kromosom yang sama dengan kromosom indunya.
Gambar 7: Mitosis
c. Meiosis
Meiosis
adalah pembelahan inti sel untuk mengurangi jumlah kromosom dalam sel anakan
menjadi setengahnya dari pembelahan meiosis akan bergabung dalam fertilisasi
menjadi sel yang memiliki kromosom diploid. Reproduksi seksual adalah reproduksi
yang melibatkan proses meiosis dan fertilisasi. Meiosis mengalami pembelahan
inti dua kali sehingga satu sel diploid (2n) akan menghasilkan empat sel
diplaoi (n). Tahapan meiosis pertama disebut meiosis I dan tahapan dari
pembelahan sel kedua disebut meiosis II.
Gambar 8 : Meiosis
Artinya:
“ kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda – tanda (kekuasaan)kami
disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka
bahwa Al – Qur’an itu adalah benar. Dan apakah tuhanmu tidak cukup (bagi
kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu. (Q.S. Fushilat :
53)
|
Hipotesis
Awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata “Ayatina” yag memiiki makna “ayat
Allah”, dijelaskan oleh Allah bahwa tanda – tanda kekuasaannya ada jga dalam
diri manusia. Menurut Ahmad khan ayat – ayat Allah ada juga dalam DNA (Deoxy
Nucleotida Acid) manusia. Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat
Al – Qur’an merupakan bagian dari gen manusia.
2. Sintesis
Protein
Sintesis
Protein adalah proses penerjemah gen menjadi urutan asam amino yang akan
disintesis menjadi polipeptida. Proses penerjemah gen menjadi urutan asam amino
terjadi melalui ekspresi gen. Ada dua tahap dalam sintesis protein. tahap
pertama adalah transkripsi dan translasi.
a. Transkripsi
adalah pencetakan mRNA (kode) oleh DNA (DNA template/DNA sense) dengan
menggunakan enzim RNA polimerase. Adanya enzim RNA polimerase ini akan
menyebabkan rangkaian double helix sebagian akan membuka, akibatnya basa-basa
pasangannya menyusun Adenin (A) pada mRNA dan seterusnya.
Gambar 9 : Transkripsi
1) Inisiasi
(Permulaan)
Proses
inisiasi dimulai dari promoter, akni daerah DNA yang merupakan tempat
melekatnya RNA polimerase
2) Elongasi
(Pemanjangan)
Elongasi
terjadi saat RNA bergerak disepanjang pilinan ganda DNA terbuka secara
berurutan.
3) Terminasi
(pengakhiran)
Proses
transkripsi akan berhenti setelah sampai pada terminator.
b. Translasi
adalah Kode pada mRNA akan terbaca oleh ribosom dengan dibantu oleh tRNA yang
terdapat di dalam sitoplasma yang meliputi :
1) Inisiasi
(Permulaan)
Ribosom
kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator.
2) Elongasi
(Pemanjangan)
Tahap
ini dimulai dengan terbentuknya asam – asam amino yang berikatan dengan
metionin.
3) Terminasi
(pengakhiran)
Elongasi akan berhenti
setelah ribosom mencapai kodon stop yaitu UAA, UAG atau UGA.
Gambar
10 : Translasi
(Campbell. 2010)
Info Penting
Si Kecil yang Unik
Pada hakikatnya semua komponen biotik
maupun abiotik didunia ini memiliki suatu komponen bahkan ratusan ribu komponen
terkecil penyusun makhluk di dunia ini. Seperti halnya segenggam pasir yang
kita genggam terdiri dari jutaan butir pasir yang menjadi satu kesatuan
tertentu. Begitu pula dengan makhluk hidup lainnya.
Salah satu
contoh makhluk yang akan kita bahas disini adalah manusia sebagai makhluk
sempurna didunia ini. Manusia secara
berkala tersusun dari komponen terbesar ke terkecil, yaitu sistem organ, organ,
jaringan, dan terkecil adalah sel sebagai penyusun awal dari tubuh makhluk
hidup.
Setiap sel
memiliki struktur, komponen, dan fungsi tertentu yang dapat mencirikhaskan
suatu sel tersebut. Dalam hal ini sebagai penyusunnya adalah protein, lemak,
dan karbohidrat. Adapun komponen penyusun sel itu sendiri, antara lain membran
plasma, inti, protoplasma, dan badan golgi. Sesuatu yang lebih unik lagi adalah
fungsi dari tiap sel – sel ditubuh manusia sangat bervariasi. Bahkan dari cara
kerjanya pun sangat bervariasi tergantung dimana letak sel tersebut berada.
Daftar Pustaka
Campbell, Neil A. 2010. BIOLOGI
Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kusumawati,
Rohana. 2012. Biologi Umum. Bandung :
Intan Pariwira
Pratiwi, D.A. dkk. 2007. BIOLOGI untuk SMA Kelas XI. Jakarta :
Elangga.
Biodata
Nama : Nopiya
Tempat, tanggal
lahir : Cirebon, 10 juli 1995
Alamat : Jl.
Sunan Gunung jati. Ds. Kertasura
Moto : Jangan
pernah putus asa
Riwayat
Pendidikan : 1. SDN 1 Kertasura
2. MtsN Karang Kendal
3. Man 3
Kota Cirebon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar